Take-Two: Pemilik GTA V Lawas Akan Beli GTA V Versi Baru

gta v pc5 

Proses rilis ulang dalam format Remaster memang menjadi salah satu strategi marketing paling menguntungkan bagi sebagian besar developer saat ini. Bagiamana tidak? Dengan basis yang sudah terbangun di rilis awal sebelumnya, developer “hanya”perlu untuk melakukan permak visual habis-habisan dan menambahkan ekstra fitur atau konten yang tidak terlalu signifikan di dalamnya. Menariknya lagi? Terlepas dari konten yang selalu sama, hampir sebagian besar game HD Remaster berhasil mencapai tingkat penjualan yang luar biasa. Gelombang optimisme sama yang didengungkan oleh Take-Two Interactive dan Rockstar.
GTA V memang menjadi judul yang fenomenal. Tidak hanya berhasil menjual lebih dari 34 juta kopi dengan hanya rilis di Playstation 3 dan Xbox 360, angka ini juga membuat Take-Two berhasil mendulang lebih dari USD 1 Milyar hanya dalam waktu super singkat. Dengan angka yang begitu masif ini, apakah GTA V akan punya kesempatan untuk memasarkan kembali versi Playstation 4, Xbox One, dan PC di saat rilis mendatang? Take Two tampaknya optimis GTA V versi generasi terbaru ini masih akan terjual manis. Seperti yang disampaikan oleh Karl Slatoff – President dari Take Two Interactive itu sendiri, dalam event MKM Partners Entertainment & Leisure Conference.
Take Two percaya bahwa gamer yang sudah memiliki GTA V versi lawas tidak akan segan membeli GTA V versi generasi terbaru. Alasannya? Nilai jual menggoda yang sulit ditolak.

Take Two percaya bahwa gamer yang sudah memiliki GTA V versi lawas tidak akan segan membeli GTA V versi generasi terbaru. Alasannya? Nilai jual menggoda yang sulit ditolak.

Slatoff optimis bahwa ada begitu banyak gamer di luar sana yang belum pernah mencicipi GTA V sebelumnya, sehingga versi generasi terbaru ini masih punya peluang pasar yang besar. Ia bahkan sesumbar bahwa GTA V juga akan menjadi salah satu roket pendorong efektif bagi para produsen konsol untuk menjual lebih banyak produk generasi terbaru mereka, dalam hal ini Playstation 4 dan Xbox One. Slatoff juga percaya bahwa dengan semua ekstra konten yang ditawarkan oleh Rockstar di GTA V, game ini akan mampu mendorong banyak gamer pemilik GTA V lawas untuk membeli lagi GTA V versi generasi terbaru ini. Ia menyebut nilai jualnya terlalu menggoda.
GTA V versi Playstation 4 dan Xbox One sendiri rencananya akan dirilis pada 18 November 2014 mendatang, sementara versi PC baru menyusul pada 27 Januari 2015 nanti.
Bagaimana dengan Anda sendiri yang sudah sempat membeli GTA V versi PS 3 atau Xbox 360 sebelumnya? Apakah Anda tertarik untuk membeli versi generasi terbaru ini lagi? Well, really compelling..

0 komentar:

Star Wars: The Old Republic Siap Menuju Free to Play!

 

Berbagai prediksi analis yang menyatakan bahwa sebagian besar game akan dirilis dalam format free to play di masa depan tampaknya kian mendekati kenyataan. Format distribusi yang memungkinkan gamer untuk menikmati konten tanpa biaya sama sekali tentu saja akan menarik pangsa pasar yang jauh lebih besar. Lantas darimana publisher akan mendapatkan uang? Tentu dengan sistem freemium yang memberikan keistimewaan item, equipment, dan konten bagi mereka yang membayar. Sistem yang serupa jugalah yang tampaknya akan diterapkan oleh game MMORPG teranyar Bioware Star Wars: The Old Republic dalam beberapa bulan ke depan.
Setelah dinantikan cukup lama, Star Wars: The Old Republic memang sempat booming di awal perilisannya, bahkan sempat diyakini akan menjadi game MMORPG “pembunuh” World of Warcraft. Hanya dalam hitungan minggu, game ini berhasil menjaring lebih dari 1,7 juga gamer di seluruh dunia. Sayang seribu sayang, momentum ini tidak dapat dipertahankan oleh Bioware dan EA. Konten yang monoton, visualisasi yang tidak menarik, dan kehadiran game MMORPG membuat game ini mulai ditinggalkan. Dari 1,7 juta, Star Wars: The Old Republic kini hanya memiliki angka user langganan di angka 500.000-an. Untuk memastikan eksistensi MMO ini, EA akhirnya akan melepas Star Wars: The Old Republic sebagai game free to play.
Another decent free to play game?! Yohooo..!! can’t complain..
:D
Dengan sistem seperti ini, gamer akan berkesempatan untuk memainkan Star Wars: The Old Republic dengan 8 kelas karakter yang berbeda, masing-masing hingga level 50. Namun berbeda dengan mereka yang membayar, gamer yang free to play tentu akan dihadapkan pada keterbatasan konten dan fitur. Namun demikian, Bioware akan memberikan sedikit “keringanan” dengan memberikan opsi untuk membuka beberapa batasan-batasan tersebut dengan menggunakan mata uang koin khusus in-game: Cartel Coins.

 Source : JagatPlay

0 komentar:

Rockstar : one cheater is on the crosshair right now!

 

Salah satu konsekuensi menghadirkan mekanisme gameplay online di dalam sebuah game adalah kemunculan para hacker dan cheater. Kehadiran kedua “kelompok” ini tentu saja merusak keseluruhan pengalaman online yang seharusnya didasarkan pada permainan yang adil agar dapat dinikmati. Blizzard ternyata tidak menjadi satu-satunya developer yang harus berurusan dengan masalah pelik ini di Diablo 3. Rockstar yang tampil memukau lewat Max Payne 3 ternyata juga harus menghadapi masalah yang tidak jauh berbeda. Genderang perang pun ditabuh!
Berkat laporan beberapa gamer yang mengalaminya secara langsung di lapangan, Rockstar sadar bahwa jumlah gamer yang menggunakan mod dan hack di mode multiplayer Max Payne 3 memiliki kecenderungan meningkat. Untuk mencegah hal ini berkembang lebih jauh dan destruktif, Rockstar mengambil sebuah kebijakan yang tegas. Gamer yang tertangkap sebagai cheater untuk pertama kalinya akan dijebloskan ke dalam mode “Cheater Pool”, dimana mereka hanya akan bertanding dengan para cheater lain. Mereka yang masuk ke dalam cheater pool dapat kembali ke mode normal dengan melepas semua mod dan hack dan tampil “bersih”. Namun jika Anda berani mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya, Rockstar tidak segan-segan akan langsung memblokir akun Max Payne 3 Anda secara permanen.
Rockstar, one cheater is on the crosshair right now.. Should i send him "the bullet of permanent ban"?
Langkah tegas ini tentu saja dibutuhkan untuk memastikan para gamer yang bermain secara jujur dapat memainkan multiplayer Max Payne 3 secara maksimal. Rockstar sendiri juga menuntut agar para gamer berperan aktif dengan melaporkan setiap akun yang diduga menerapkan cara-cara curang ini. Saya pribadi selalu bingung dengan tingkah laku gamer online yang sangat bergantung pada cheat. Bukankah mode multiplayer online itu didesain untuk menghadirkan sensasi kompetisi yang memacu adrenalin? Bukankah tujuan ini secara otomatis akan teranulir jika gamer, misalnya, menggunakan cheat yang membuat ia tidak dapat dibunuh oleh gamer lain? Lantas, dimana letak kesenangan memainkan sebuah mode multiplayer? Absurd.

Source : JagatPlay

0 komentar:

Fans Adalah Alasan Sensualitas Dead or Alive 5! you must watch this :v

 

Apa yang paling penting dari sebuah game fighting? Hadir dalam dunia dua ataupun tiga dimesi, sebagian besar dari kita mungkin akan langsung merujuk pada balancing yang tepat. Ini memang harus diakui menjadi aspek terpenting, namun tidak lantas menjadi satu-satunya faktor yang menentukan kualitas sebuah game fighting. Visualisasi yang menarik dan memanjakan mata juga seringkali berpengaruh. Bagi gamer pria, desain karakter wanita yang cantik dan sensual seolah menjadi pemenuh kebutuhan tersebut. Sesuatu yang memang berusaha dicapai oleh franchise game fighting dari Team Ninja – Dead or Alive.
Komitmen Team Ninja untuk menghadirkan visualisasi karakter wanita terbaik yang bisa mereka hadirkan di Dead or Alive memang tidak perlu diragukan lagi. Untuk seri kelimanya yang baru saja dirilis, mereka bahkan menjadikannya sebagai salah satu fitur utama. Hal ini ditunjukkan dari penggunaan engine baru untuk membentuk gerakan dada yang lebih realistis, tergantung pada kostum yang dikenakan. Apakah fan service ini menyenangkan hati semua gamer? Sayangnya tidak. Banyak gamer di luar Jepang yang justru ingin Team Ninja menurunkan “kadar” sensualitas dari DOA 5 itu sendiri. Sesuatu yang tidak dipenuhi oleh sang direktur Team Ninja – Yohei Shimbori.
Desain karakter Dead or Alive 5 diciptakan lebih sensual dibandingkan seri-seri sebelumnya. Team Ninja menyatakan bahwa sebagian besar fans yang menjajal versi alphanya menginginkan ukuran dada yang lebih besar untuk setiap karakter wanita yang ada. YOU DON’T SAY….
Dead or Alive 5 bahkan datang dengan sensualitas yang lebih intens dibandingkan dengan seri DOA sebelumnya. Apakah ini berarti Shimbori mengacuhkan pendapat gamer? Tentu saja tidak. Shimbori menyatakan bahwa feedback yang masuk ke tim pengembang Team Ninja justru meminta sesuatu yang berkebalikan. Dari alpha test yang disertakan bersama Ninja Gaiden 3, sebagian besar gamer justru meminta Team Ninja untuk menciptakan desain karakter wanita dengan dada yang lebih besar. Seusatu yang akhirnya terpenuhi di versi akhir Dead or Alive 5. Namun, Shimbori juga meyakinkan bahwa gameplay selalu menjadi aspek paling penting dari Dead or Alive dan visualisasi menjadi elemen pelapis untuk membuatnya lebih dapat dinikmati.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda termasuk gamer yang senang dengan desain karakter DOA plus dada yang lebih besar, atau justru menentangnya? For me, bigger is always better!

Source : JagatPlay

0 komentar:

Square Enix: Progress Final Fantasy XV Sudah Capai 55 Persen

Final-Fantasy-XV_2014_09-17-14_003 

Final Fantasy XIII Versus, satu nama yang cukup untuk membuat banyak gamer Playstation 3 di periode 5 tahun lalu untuk melamun, membayangkan seperti apa mencicipi sebuah seri Final Fantasy bersetting modern dengan gaya gameplay action yang lebih kentara. Dipadukan dengan semesta yang ditawarkan XIII dengan tokoh heroine ikoniknya – Lightning, Versus XIII menjadi sebuah proyek impian yang ingin dicicipi oleh semua penggemar Final Fantasy. Namun sayangnya, 8 tahun kemudian setelah ia diperkenalkan, game ini masih belum menunjukkan batang hidungnya sama sekali, bahkan setelah ia berganti nama menjadi Final Fantasy XV. Namun harapan untuk melihat seri ini dirilis kini jauh lebih optimis berkat beberapa perubahan yang dilakukan Square Enix.
Puncaknya tentu ada di ajang Tokyo Game Show 2014 kemarin. Setelah sempat mengumumkan tidak akan mengumumkan hal baru apapun terkait Final Fantasy XV, Square Enix ternyata hadir dengan beragam konten baru terkait seri ini. Sebuah trailer teranyar dengan konten yang sama sekali baru, sekaligus demo in-game engine untuk memberikan sedikit gambaran terkait visual seperti apa yang akan ditawarkan di dalamnya. Namun bagian terbaiknya? Tentu saja kepastian rilis demo yang direncanakan tahun 2015 mendatang, bersamaan dengan rilis Final Fantasy Type-0 HD Remaster. Pertanyaannya kini, sebenarnya sudah berapa jauh proses pengembangan game ini?
Pertanyaan yang akhirnya dijawab oleh Hajime Tabata – director Final Fantasy XV baru yang menggantikan posisi Tetsuya Nomura yang kini ditugaskan untuk menangani Kingdom Hearts 3. Dalam wawancaranya dengan situs gaming – Kotaku, Tabata mengungkapkan bahwa Final Fantasy XV sudah rampung hampir 55 persen. 8 tahun pengembangan untuk 55 persen progress? Tenang dulu, ada yang unik dengan angka ini. Angka 55 persen ini diambil dari periode pengembangan 2 tahun setelah Tabata bergabung dan bertanggung jawab terhadap FF XV ini, bukan dari 6 tahun sebelum ia bergabung. Hanya dalam waktu 2 tahun, progress inilah yang berusaha dicapai oleh Tabata sendiri. Petinggi Square Enix yang satu ini memang bukan orang baru di seri Final Fantasy, mengingat ia juga mengepalai game-game Final Fantasy di luar seri utama – seperti FF VII Crisis Core, Type-0, dan juga Agito.
Tabata menyebut bahwa progress pengembangan FF XV kini sudah menyentuh angka 55 persen. Angka ini diambil tidak diambil dari 8 tahun seri ini eksis, tetapi 2 tahun sejak ia mulai mengambil proyek in dari Tetsuya Nomura.
Tabata menyebut bahwa progress pengembangan FF XV kini sudah menyentuh angka 55 persen. Angka ini diambil tidak diambil dari 8 tahun seri ini eksis, tetapi 2 tahun sejak ia mulai mengambil proyek ini dari Tetsuya Nomura.
Tabata menyebut bahwa Final Fantasy XV yang tengah ia kembangkan sekarang tidaklah sama dengan Final Fantasy Versus XIII yang sempat diperkenalkan 8 tahun yang lalu. Tidak hanya karena kedua proyek ini dikepalai oleh orang yang berbeda, tetapi juga karena perpindahan platform rilis yang memungkinkan mereka untuk membangun ulang apa yang menurut mereka dibutuhkan. Tabata tentu saja akan mempertahankan beberapa elemen yang sudah dibangun oleh Nomura di masa lalu dan menjaga signifikansinya, seperti sosok si karakter utama – Noctis, misalnya. Di kesempatan yang sama, ia juga menyebut bahwa esensi gameplay Final Fantasy XV akan berfokus pada dunia open-world, dimana gamer dengan kendaraan yang sempat diperkenalkan di ajang TGS 2014, bebas berpetualang kemanapun mereka inginkan. Ia juga menjanjikan mekanisme pertempuran yang tidak hanya sinematik, tetapi juga nyaman.
Satu hal yang cukup menarik, Tabata juga menegaskan bahwa misinya saat ini bukanlah sekedar untuk memastikan Final Fantasy XV “keluar kandang” dan menjadi sebuah produk yang bisa dijual oleh Square Enix, tetapi menjadi sebuah game yang mampu mendefinisikan sebuah generasi. Ia menyebut bahwa di masa lalu, Final Fantasy selalu menjadi benchmark yang fantastis untuk pasar konsol, apa yang bisa dicapai dengan performa hardware yang ada. Sesuatu yang ingin mereka capai saat ini. Tabata menyatakan bahwa jika mereka tidak berhasil membuat sesuatu yang mampu membuat gamer terkesima, maka semua proses ini menjadi tidak bermakna. Jika mereka juga tidak berusaha untuk menantang diri mereka sendiri selama proses tersebut, maka proses ini tidak kalah sia-sia. Jika sukses dan mendapatkan kepercayaan lebih dari Square Enix, Tabata juga mengungkapkan ketertarikannya untuk mengembangkan Final Fantasy Type-1.
Tidak sekedar ingin memastikan produk ini bisa keluar dari Square Enix secepat mungkin, Tabata berambisi untuk menjadikannya sebagai seri yang mengembalikan kejayaan Final Fantasy. Sebuah seri yang cukup untuk mendefinisikan generasi konsol itu sendiri.
Tidak sekedar ingin memastikan produk ini bisa keluar dari Square Enix secepat mungkin, Tabata berambisi untuk menjadikannya sebagai seri yang mengembalikan kejayaan Final Fantasy. Sebuah seri yang cukup untuk mendefinisikan generasi konsol itu sendiri.
Sayangnya, ia sendiri masih belum memberikan kepastian kapan Final Fantasy XV ini akan dirilis. 55 persen dan demo tahun depan? Sebagai gamer yang sudah menunggu proyek ini selama 8 tahun, semoga saja Final Fantasy XV bisa meluncur setidaknya tahun 2016 mendatang. Our dreams reside with you, Tabata!

Source : 
JagatPlay

0 komentar:

Spesifikasi PC untuk F.E.A.R Online

Tertarik untuk menjajal game F2P ini? 

Minimum Requirements:
Gamer mana yang belum pernah mendengar nama FEAR sebelumnya? Game FPS racikan Monolith Productions ini memang terhitung fenomenal. Tidak hanya karena keberhasilannya memadukan genre FPS dan horror di dalam ruang yang sama, tetapi juga implementasi salah satu sistem AI terbaik di seri pertamanya. Berangkat dari nilai jual yang terhitung unik inilah, F.E.A.R kemudian mulai tumbuh dan akhirnya berakhir menjadi sebuah seri trilogi. Walaupun mimpi buruk yang ditawarkan oleh Alma sudah berakhir di seri ketiga ini, nilai jual F.E.A.R sebagai sebuah franchise ternyata masih jatuh dari kata berakhir. Ia masih punya satu ujung tombak baru – F.E.A.R Online!
Mengusung kata “Online” di belakangnya, seri F.E.A.R yang satu ini memang menawarkan daya tarik yang berbeda. Dikembangkan oleh studio developer dari Korea – InPlay Interactive, F.E.A.R disulap menjadi sebuah game multiplayer – kompetitif dan kooperatif, yang diklaim tetap mempertahankan cita rasa horror ala seri F.E.A.R utama. Mode kooperatif berlaku tak ubahnya Left 4 Dead, dimana Anda dan tiga rekan Anda harus menginvestigasi sebuah area yang berada di dalam pengaruh Alma Wade. Sementara mode PvP kompetitif juga ditawarkan, dimana Anda tidak hanya bisa bertarung dengan player lain atau sekedar monster-monster mematikan. Soul King mode dari F.E.A.R 3 juga disematkan di sini.
Seperti yang bisa diprediksi, F.E.A.R Online akan didistribusikan sebagai sebuah game free to play lewat portal distribusi digital milik Valve – Steam. Sayangnya, belum ada detail lebih lanjut konten microtransaction seperti apa yang akan ditawarkan game ini. Tertarik? Pastikan terlebih dahulu PC Anda mampu menanganinya:
  • OS: Windows XP SP2 
  • Processor: Pentium IV 3.2GHz
  • Memory: 1 GB RAM
  • Graphics: GeForce 6600GT 512MB
  • Hard Drive: 10 GB available space
  • Sound Card: DirectX Sound Support

Recommended Requirements:

  • OS: Windows 7 (32bit/64bit)
  • Processor: Dual Core 2.4 GHz
  • Memory: 2 GB RAM
  • Graphics: GeForce 8600GT 1GB
  • Hard Drive: 10 GB available space
  • Sound Card: DirectX Sound Support
F.E.A.R Online ini sendiri rencananya siap meluncur pada 17 Oktober 2014 mendatang, via Steam. Bagaimana dengan Anda sendiri? Tertarik untuk menjajal game online yang satu ini?


Source : JagatPlay

0 komentar:

Review The Evil Within : Peluru Terbatas!!!

The Evil Within limited ammo trailer (2) 

Apa yang membuat sebuah game pantas mendapatkan predikat sebagai game survival horror, dan bukannya game action? Sekedar tema? Tentu saja tidak. Indikator yang paling utama, adalah tingkat kelangkaan resource di dalam game. Sebuah game bisa saja memuat tema supernatural yang kentara dan tetap mendapatkan predikat sebagai sebuah game action jika Anda punya kesempatan untuk melenyapkan setiap ancaman dengan rentetan peluru tanpa harus merasa cemas sama sekali. Pada akhirnya, keterbatasan resource lah yang membuat kesan survival muncul kentara dari video game. Jika survival horror adalah visi Shinji Mikami ketika menciptakan The Evil Within, maka ia kian memperlihatkan kepantasan untuk menyandang genre tersebut.
Hal inilah yang diperlihatkan Bethesda di trailer teranyar The Evil Within yang mereka rilis. Mengambil tajuk “Every Last Bullet”, peluru menjadi hal yang sangat berharga untuk memastikan sang karakter utama – Sebastian dapat bertahan hidup. Tidak bisa dihabiskan sembarangan, setiap peluru akan sangat menentukan apakah cerita horror Anda akan terus berlanjut atau tidak.
The Evil Within limited ammo trailer (1)

The Evil Within limited ammo trailer (2)
The Evil Within limited ammo trailer (3)
The Evil Within limited ammo trailer (4)
The Evil Within limited ammo trailer (5)
The Evil Within limited ammo trailer (6)
The Evil Within limited ammo trailer (7)
The Evil Within limited ammo trailer (8)
The Evil Within limited ammo trailer (9)
The Evil Within limited ammo trailer (10)
The Evil Within limited ammo trailer (11)
The Evil Within limited ammo trailer (12)
The Evil Within limited ammo trailer (13)
The Evil Within limited ammo trailer (14)
The Evil Within limited ammo trailer (15)
The Evil Within limited ammo trailer (16)
The Evil Within limited ammo trailer (17)
The Evil Within limited ammo trailer (18)
The Evil Within limited ammo trailer (19)
The Evil Within limited ammo trailer (20)
The Evil Within limited ammo trailer (21)

The Evil Within limited ammo trailer (24)
The Evil Within limited ammo trailer (25)
The Evil Within limited ammo trailer (26)
The Evil Within limited ammo trailer (27)
The Evil Within limited ammo trailer (28)
The Evil Within limited ammo trailer (29)
The Evil Within limited ammo trailer (30)
The Evil Within limited ammo trailer (31)
The Evil Within limited ammo trailer (32)

Oleh karena itu, Anda dituntut untuk lebih cermat melakukan observasi lingkungan, setidaknya memastikan ada objek yang bisa dimanipulasi untuk membunuh musuh tanpa harus mengeluarkan peluru sama sekali. Atau Anda selalu punya opsi untuk menghabisi mereka dengan stealth kill. Sebastian juga akan memiliki satu tempat khusus bernama “The Asylum”, yang memungkinkannya untuk melakukan upgrade senjata, ability, dan item lainnya di sini.
The Evil Within sendiri rencananya akan dirilis pada 14 Oktober 2014 mendatang untuk Playstation 3, Playstation 4, Xbox 360, Xbox One, dan tentu saja – PC. Game survival horror dengan resource minim? Excited!! 

Source : JagatPlay 
 

0 komentar:

Review FIFA 15

FIFA 15 Intros 
Sepak bola. Olahraga yang satu ini memang punya penggemar segudang di seluruh dunia. Tak peduli usia, tak peduli gender, dan tak peduli dari kalangan apapun, sepak bola seolah menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan. Tidak hanya pertandingan di liga-liga papan atas Eropa di dunia nyata, penggemar sepak bola biasanya juga menyukai game simulasi dari olahraga tersebut. Bahkan, meski mengaku bukan seorang gamer, biasanya seorang pencinta bola tetap tak akan menolak saat diajak bermain FIFA atau PES.
Dengan dimulainya musim yang baru, tidak hanya klub sepak bola yang sibuk jual beli pemain dan menyiapkan strategi untuk menyambut pertandingan selanjutnya. Setiap tahunnya baik EA Sports maupun Konami juga berusaha mengembangkan game andalannya untuk memberikan yang terbaik agar gamer bisa merasakan pengalaman game simulasi sepak bola se-realistis mungkin.
Satu yang telah terlihat hasilnya adalah EA Sports melalui FIFA 15. Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentunya sudah memiliki sedikit gambaran tentang apa saja hal baru yang ditawarkan FIFA 15. Atau mungkin, sudah ada sebagian dari Anda yang telah membeli dan memainkan game ini? Ya, harus diakui, EA Sports memang berhasil menghadirkan berbagai peningkatan yang, beberapa diantaranya, bisa langsung terlihat oleh mata ketika pertama kali mencobanya.

Visual dan Atmosfer Pertandingan yang Lebih Baik

Terlihat lebih sinematik
Terlihat lebih sinematik
FIFA 15 Kick Off 0-0 GER V ITA, 1st Half
Detail pertandingan yang kini terlihat lebih realistis.
FIFA 15 Kick Off 0-0 GER V ITA, 1st Half
Italia!
Ini yang kami sebut peningkatan yang mudah dideteksi oleh mata. Secara visual, EA Sports memang mampu membuat FIFA 15 tampil menjadi game simulasi sepak bola yang memanjakan mata. Seperti yang kami sebutkan di artikel preview, EA memperhatikan hingga hal-hal terkecil demi mewujudkan sebuah atmosfer yang mendekati kenyataan. Sebut saja rumput di lapangan yang nampak detail, bergoyang, dan bahkan bisa rusak seiring kerasnya pertandingan. Singkatnya, bukan lagi sekadar karpet berwarna hijau yang digelar dari satu gawang ke gawang lainnya.
Rumputnya....
Rumputnya….
Penonton yang merupakan salah satu faktor penting untuk mewujudkan suasana layaknya pertandingan sesungguhnya pun turut menjadi ocus pengembangan EA. Baik penampilan maupun reaksi mereka dalam menanggapi jalannya pertandingan cukup beragam, dan eksplosif. Saat Anda bermain sebagai tuan rumah dimana para fans tumpah ruah memenuhi stadion, saat-saat mencetak gol menjadi yang paling membuat adrenaline bergejolak. Apalagi, ketika gol terjadi kamera bergetar seakan-akan akibat teriakan menggelegar dari para penonton.
FIFA 15 Kick Off 0-0 GER V ITA, 1st Half
Pemain memasuki lapangan
Semangat penonton membuat pertandingan semakin membara
Semangat penonton membuat pertandingan semakin membara
Yang lebih menarik, semua tim yang berlaga di Barclays Premier League menawarkan suasana stadion yang otentik dengan yel-yel khas masing-masing tim. Elemen-elemen lainnya pun coba dihadirkan senyata mungkin. Pencahayaan yang lebih baik mampu menggambarkan setting waktu dengan akurat. Siang, sore, atau malam, Anda akan dengan mudah melihat perbedaannya. Beralih ke cuaca, di kala hujan Anda juga bisa melihat percikan air ketika pemain berlari atau menendang bola. Meski begitu, ada kalanya pula efek-efek tersebut muncul di saat yang tidak pas. Anda bisa melihatnya lebih jelas lewat replay.
Nampak rumput-rumput yang terangkat akibat tendangan Rooney. Ini merupakan salah satu bukti EA memperhatikan hingga hal-hal kecil
Nampak rumput-rumput yang terangkat akibat tendangan Rooney. Ini merupakan salah satu bukti EA memperhatikan hingga hal-hal kecil
Percikan air yang muncul ketika pemain berlari di tengah hujan
Percikan air yang muncul ketika pemain berlari di tengah hujan

Wajah Lebih Mirip!

Satu hal yang selalu dikedepankan dari setiap game sepak bola adalah soal kemiripan wajah dengan sang superstar sesungguhnya. Ya, untuk urusan yang ini, EA juga berhasil, meski setidaknya, belum 100 persen. Di saat beberapa bintang sepakbola ternama berhasil ditampilkan dengan baik, seperti Ezequiel Lavezzi (PSG), Wayne Roonye (MU), Cesc Fabregas (Chelsea), Tim Howard (Everton), Daniel Sturride (Liverpool), dan masih banyak lagi, ternyata tak sedikit pula wajah pemain yang, kalau diperhatikan, jauh dari kata mirip.
FIFA 15 Kick Off (In Menus)
Ezequiel Lavezzi (PSG)
Cesc Fabregas (Chelsea)
Cesc Fabregas (Chelsea)
Bastian Schweinsteiger (Jerman/Bayern Muenchen)
Bastian Schweinsteiger (Jerman/Bayern Muenchen)
Mario Balotelli (Italia/Liverpool)
Mario Balotelli (Italia/Liverpool)
Wayne Rooney (MU)
Wayne Rooney (MU)
Daniel Sturridge (Liverpool)
Daniel Sturridge (Liverpool)
FIFA 15 Kick Off (In Menus)_23
Casillas???
FIFA 15 Intros 2-1 LIV V MCI, 2nd Half_12
Samir Nasri, kan?
Terlepas dari hal itu, EA Sports tergolong cukup berhasil dalam memberi peningkatan secara visual di FIFA 15. Segala yang mereka tampilkan mampu menghadirkan atmosfer pertandingan yang lebih realistis. Sisi baik lainnya, Anda yang di FIFA 14 memainkan versi PC kini akan mencicipi kualitas engine Ignite, yang kami yakin, akan langsung terasa perbedaannya saat pertama kali Anda memainkan FIFA 15.
Eitttss,, jangan tarik-tarik baju dong…! Melar nih..!!
Eitttss,, jangan tarik-tarik baju dong…! Melar nih..!!

Gameplay: AI Lebih Baik, Tapi (Masih) Butuh Perbaikan!

Kick Off..!!
Kick Off..!!
Apalah artinya visual yang menawan jika secara gameplay FIFA 15 tidak nyaman untuk dimainkan. Well, mengingat di FIFA 14 EA sudah mampu memberikan kualitas gameplay yang cukup baik, kini mereka hanya harus menyempurnakannya. Kualitas AI yang selalu menjadi masalah klasik mengalami perbaikan di sana sini. Contohnya, rekan satu tim yang lebih bisa di ajak bekerjasama, punya inisiatif membuka ruang, dan mencoba menjalankan strategi yang diterapkan oleh gamer. Di sisi lain, tim lawan pun memiliki AI yang patut diacungi jempol dalam menjaga daerah pertahanan hingga ketika melakukan serangan balik saat berhasil merebut bola dari Anda.
FIFA 15 Kick Off 3-1 INT V MIL, 1st Half
FIFA 15 Kick Off 3-1 INT V MIL, 1st Half
Dari sudut pandang kiper, stadion terlihat sangat megah!
Namun seperti layaknya game pada umumnya, tak ada AI yang sempurna. Di beberapa kondisi, akan masih akan tetap menemukan gerakan-gerakan yang tidak penting, tabrakan antar pemain, pemain yang terlihat kebingungan, dan beberapa kejadian yang membuat Anda berkata: “Loh, kok malah gitu?!”.
Hah..??
Hah..??
Untuk lebih menghidupkan nuansa pertandingan yang sesungguhnya, di setiap seri FIFA EA Sports tentunya selalu member perhatian khusus kepada komentator. Di FIFA 15, hal ini cukup terasa. Komentator tidak hanya membicarakan seputar yang terjadi di lapangan, melainkan juga hal-hal lainnya seperti bagaimana penampilan pemain tertentu di Piala Dunia 2014 lalu. Sayangnya, terkadang komentar-komentar tersebut muncul di saat yang kurang tepat. Contohnya, ketika salah satu tim tengah melakukan serangan ke jantung pertahanan lawan, sang komentator justru membicarakan hal lain yang tak ada hubungannya dengan kejadian di lapangan.
Kedua orang ini masih menjadi duet yang tak tergantikan
Kedua orang ini masih menjadi duet yang tak tergantikan
Terlepas dari itu, Anda tetap bisa merasakan sebuah pertandingan yang dinamis, tidak lambat namun juga tidak terlalu cepat, dan tentunya fun. Gerakan pemain dalam mengontrol bola nampak menawan. Tidak ada gerakan yang terkesan dipaksakan. Dan emosi serta reaksi yang diperlihatkan pemain di lapangan, pemain di bangku cadangan, dan penonton terlihat beragam saat di-tackle keras, mencetak gol, maupun ketika gagal memanfaatkan peluang.
Ekspreksi saat gagal memanfaatkan peluang
Ekspreksi saat gagal memanfaatkan peluang
Kebobolan itu... sakit men...
Kebobolan itu… sakit men…
Efek physics pada seragam pemain menjadi satu hal yang diperhatikan oleh EA
Efek physics pada seragam pemain menjadi satu hal yang diperhatikan oleh EA
Perlu diketahui pula bahwa di FIFA 15 EA memberi perhatian khusus pada penjaga gawang. Intinya adalah, bagaimana membuat sang kiper punya animasi yang menawan saat memblokir bola, dan bagaimana membuat mereka bertindak layaknya seorang penjaga gawang kelas dunia. Untuk yang satu ini, EA secara khusus bekerjasama dengan kiper Everton, Tim Howard. Hasilnya, next-gen goalkeeper is here, baby..!!
FIFA 15 Kick Off (In Menus)_18
Next-gen Goalkeeper…!!
FIFA 15 FUT Icebreaker (In Menus)_9
Gerakan kiper yang lebih fantastis
FIFA 15 Kick Off 3-1 INT V MIL, 1st Half
WTF….
Tak lengkap rasanya jika membahas tentang gameplay tanpa menyinggung soal online match. Ya, inilah salah satu alasan utama seorang gamer membeli game original: multiplayer online. Fungsi matchmaking berjalan dengan baik. Anda akan dicarikan lawan yang menggunakan tim dengan kekuatan sebanding. Login ke Origin, dan Anda akan menemukan lawan dengan lokasi terdekat. Dengan bermain melawan player lain di region yang sama, lagging akan terminimalisir. Tapi perlu diingat, semua itu kembali ke kualitas ISP Anda.
FIFA 15 (In Menus)_10
Wajib login Origin untuk bisa bermain online
FIFA 15 (In Menus)_11
Fungsi matchmaking membantu menemukan player lain di lokasi terdekat
Pilihan mode permainan di FIFA 15 pada dasarnya tak jauh berbeda dibanding game sebelumnya. Kick off, Tournament, Seasons, Career, Skills Game, Pro Club, dan tentunya FIFA Ultimate Team, semua masih tersedia.
FIFA 15 (In Menus)_2
Mode di FIFA 15 tergolong komplit
FIFA 15 Career (In Menus)
Jadi manager atau pemain?
  

FIFA Ultimate Team: Kini Bisa Pinjam Pemain

FIFA 15 FUT Hub (In Menus)
Anda bisa memilih satu dari 4 kapten tim ketika memulai FUT
Yap, mode FUT juga menjadi penawaran menarik bisa Anda cicipi dengan memainkan versi non-bajakan. Tak banyak perubahan yang terjadi dibandingkan FUT di FIFA 14. Intinya adalah bagaimana Anda membangun sebuah tim dengan chemistry yang kuat dan mampu bersaing di papan atas. Untuk mewujudkan hal itu, Anda diberi kesempatan untuk membeli pemain manapun yang diingingkan. Bagus tidaknya chemistry bergantung pada banyak hal. Misalnya, apakah setiap pemain ditugaskan pada posisi yang seharusnya, komunikasi antar pemain berdasarkan karena asal negara mereka yang berbeda-beda, serta seberapa lama mereka telah bermain bersama.
FIFA 15 FUT Icebreaker (In Menus)_2
Chemistry, penting untuk menjaga harmonisasi dalam tim
FIFA 15 FUT Hub (In Menus)
Setiap pemain yang Anda pasang menentukan jalannya pertandingan
FIFA 15 FUT Hub (In Menus)_10
Bursa transfer untuk mendapatkan pemain berkualitas
FIFA 15 FUT Hub (In Menus)_7
Pilihan microtransaction
Lalu, bagaimana untuk bisa membeli pemain berkualitas? EA Sports memang menyisipkan microtransaction yang mengharuskan Anda mengeluarkan dana lebih untuk dapat membangung tim yang kuat dengan lebih mudah. Walaupun demikian, di FIFA 15 EA memberi satu solusi yang kami rasa sangat bermanfaat: meminjam pemain untuk jangka waktu tertentu. Menariknya, fungsi ‘loan player’ ini berlaku untuk semua pemain dan gamer punya peluang besar untuk meminjam pemain-pemain mahal, termasuk Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
FIFA 15 FUT Hub (In Menus)

Kesimpulan

FIFA 15 Intros 2-1 LIV V MCI, 2nd Half
Yeay, Liverpool juara..!!
Sebagai sebuah game simulasi sepak bola, FIFA 15 menawarkan banyak hal baru yang membuatnya tampil lebih menarik dibanding game sebelumnya. Kualitas visual menjadi bagian utama yang paling ditonjolkan oleh EA Sports. Walaupun demikian, pihak perusahaan tak lupa untuk terus memberi peningkatan agar mampu menyajikan pengalaman gameplay yang lebih baik lagi. Hasilnya, dua jempol pantas ditujukan ke EA Sports. FIFA 15 terbukti menawarkan atmosfer yang begitu kental yang mampu membuat gamer merasa seperti sedang berada di pertandingan sesungguhnya.
Meski begitu, FIFA 15 bukan tanpa kekurangan. Memang lebih baik, tapi masih jauh dari kata sempurna. AI masih menjadi masalah utama. Tidak buruk, namun tetap masih ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian dari EA agar tidak terjadi gerakan-gerakan aneh yang dirasa tidak perlu. Komentator yang dibekali dengan kalimat-kalimat baru agar komentar lebih variatif. Sayangnya, obrolan tersebut kerap keluar di saat yang tidak tepat. Terakhir, wajah beberapa pemain yang masih jauh dari aslinya tentunya perlu perbaikan lebih lanjut.
Secara keseluruhan, FIFA 15 boleh dibilang sebagai game simulasi sepak bola terbaik yang ada di pasaran saat ini, setidaknya, itu yang bisa disimpulkan sampai si pesaing utamanya, PES 2015, diluncurkan. Anda yang mencintai sepak bola tentu wajib menjadikan FIFA 15 sebagai target belanja. Beli original, dan Anda akan mendapatkan semua konten secara maksimal.

Kelebihan:

FIFA 15 Kick Off 0-0 MUN V JUV, 1st Half
Stadion yang semakin terlihat otentik
  • Visual yang lebih baik
  • Atmosfer pertandingan yang semakin realistis
  • Highlight pertandingan lebih sinematik
  • Emosi pemain dan penonton dalam menanggapi setiap hal yang terjadi di lapangan
  • Peningkatan AI
  • Lisensi resmi dari hampir semua liga papan atas dunia
  • FUT kini punya fitur Loan Player

Kekurangan:

FIFA 15 Kick Off (In Menus)
Muller?
  • Masih banyak wajah pemain yang tidak mirip
  • Komentator yang terkadang kurang pas
Cocok untuk gamer: Pencinta game sepak bola, fans FIFA.
Tidak cocok untuk gamer: Terlalu fanatik pada PES hingga tidak berniat mencoba game lain
  

Source : 
JagatPlay

1 komentar: