Review Sniper Elite 3: Dengan Ekstra Kebebasan!

Antisipasi terhadap seri teranyar ini memang terhitung cukup besar karena beberapa fitur baru yang diklaim Rebellon akan diterapkan di Sniper Elite 3. Tidak hanya sekedar efek kill cam yang tetap dipertahankan, tetapi juga membawanya ke salah satu scene perang dunia kedua yang jarang sekali mendapatkan perhatian – Afrika Utara. Mekanik dasarnya sendiri tetap dipertahankan, namun dengan ekstra beberapa mekanik baru yang diharapkan menawarkan sensasi perang yang lebih kompleks dan besar. Sebuah klaim yang terlihat cukup menarik di beberapa screenshot dan trailer awal yang dirilis selama beberapa bulan terakhir ini. Kesempatan untuk mencicipi game ini secara langsung akhirnya tiba.
Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sniper Elite 3 ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game acton shooter dengan ekstra kebebasan?
Plot

Sniper
Elite 3 akan membawa Anda kembali ke perang dunia kedua, namun di
terrain yang jarang dieksplorasi industri game sebelumnya – Afrika
Utara.
Salah satu unit pasukan ternama Jerman –Afrika Korps berhasil membangun kekuatan yang luar biasa di Afrika Utara, apalagi dengan tank Tiger yang menjadi salah satu senjat autmaa mereka. Cukup untuk membuat pasukan Sekutu yang berjuang di sana mulai rontok satu-persatu karena kekurangan tidak hanya pasukan, tetapi juga persenjataan.

Nasib
pasukan sekutu di Afrika Utara berada di tangan Karl Fairburne,
karakter utama yang juga membintangi dua serI Sniper Elite sebelumnya.

Tidak
hanya menang jumlah personil dan senjata, Jerman juga kabarnya tengah
mengembangkan senjata super baru di medan perang gersang ini.

Medan
pertempuran seperti apa yang harus dijalani oleh Fairburne? Senjata
seperti apa yang tengah dipersiapkan Jerman? Semua hal ini bisa Anda
jawab dengan memainkan Sniper Elite 3 ini.
Kini dengan Ekstra Kebebasan!

Jika
ada satu hal yang pantas untuk diacungi jempol dari Sniper Elite 3,
adalah kualitas visual dan desain yang meningkat cukup signifikan
dibandingkan seri sebelumnya.
Sementara di sisi gameplay? Tidak banyak berbeda dengan Sniper Elite 2. Bermain dengan kacamata orang ketiga, Sniper Elite 3 memang lebih berfokus pada pengalaman Anda sebagai seorang penembak jitu dan bertahan kuat dengan atmosfer tersebut. Anda akan dibekali dengan tiga senjata utama sebagai “pintu” untuk menyelesaikan beragam misi yang ditawarkan: senjata laras panjang yang menjadi andalan utama, sebuah pistol sunyi, dan machine gun untuk berperang secara terbuka. Misinya sendiri cukup jelas dan terbagi dalam bentuk yang tentu saja familiar – dari menghancurkan objektif atau membunuh target tertentu. Untuk Anda yang ingin menempuh jalan yang bebas resiko, selalu ada kesempatan untuk melakukan takedown secara melee layaknya sebuah game action kebanyakan.

Seperti
sebagian besar game shooter yang kita kenal, misi akan berkisar
menyelesaikan objektif tertentu sebelum bisa melangkah lebih jauh.

Apakah
ini berarti Sniper Elite 3 hadir tanpa inovasi apapun? Tentu saja
tidak. Ia menawarkan sebuah fitur baru yang cukup esensial untuk sensasi
gameplay yang lebih kompleks – kebebasan.
Ada begitu banyak cara untuk menyelesaikan misi Anda dalam skema dunia yang terbuka seperti ini, dan Sniper Elite 3 memfasilitasi hal tersebut dengan cukup baik, walaupun pada akhirnya lebih berfokus pada pendekatan stealth yang minim resiko. Dengan tiga buah senjata utama yang diusung, Anda bisa memilih untuk bermain dengan hanya mengandalkan takedown atau mungkin menjadikan sniper Anda tak ubahnya palu godam milik Thor yang siap menghancurkan lawan dengan bunyi menggelegar. Konsekuensi terburuk dari skenario kedua adalah posisi dan eksistensi Anda diketahui oleh musuh, yang membuat Anda menjadi target mudah. Sebagian besar dari mereka akan langsung mengejar Anda dan melemparkan peluru secara akurat. Ingat, Fairburne bukanlah Rambo, dan beberapa peluru dari musuh akan dengan mudah menundukkannya.

Dihadapkan
pada satu area besar yang terbuka, Anda bebas memilih metode yang Anda
inginkan untuk menyelesaikan objektif yang ada.

Tentu
saja dengan konsekuensinya sendiri-sendiri. Satu yang pasti, Anda tetap
tidak akan bisa memperlakukannya layaknya sebuah game Call of Duty.

Anda bisa menggunakan lingkungan untuk mendapatkan keuntungan tersendiri dalam pertempuran.

Mungkin
menyulitkan Anda ketika bertempur terbuka, AI yang ada tidak cukup
untuk menawarkan tantangan ketika bermain secara stealth. Ci luk ba!

Varian item yang bisa Anda gunakan.

Modifikasi loadout juga disertakan!
And then, It’s All About Testicles Shot!

Is that a bullet?

Kepuasan melihat peluru yang Anda lontarkan dalam gerak lambat masih mewarnai Sniper Elite 3 ini.

Apalagi dengan detail organ yang lebih baik.

Goodbye BALLS!

Efek yang sama kini juga muncul ketika Anda menghancurkan kendaraan yang ada.
Kesimpulan

Sniper
Elite 3 boleh terbilang memenuhi ekspektasi dari apa yang ingin Anda
cicipi dan nikmati dari sebuah game Sniper Elite. Konsep medan
pertempuran yang lebih terbuka dan menawarkan kebebasan menentukan
metode untuk menyelesaikan misi menjadi perubahan positif yang pantas
untuk diacungi jempol.
Waluapun demikian, ada beberapa masalah yang masih terlihat jelas di game yang satu ini, salah satunya adalah AI yang tidak konsisten. Ia mungkin akan merepotkan Anda ketika Anda mulai bertempur terbuka tanpa ingin berpindah sama sekali, namun tidak akan menawarkan tantangan berarti ketika Anda bermain stealth secara penuh. Kekurangan kedua adalah efek destruktif pada tubuh yang masih belum terasa sempurna, terutama efek ragdoll yang masih sering muncul dan memperlihatkan gerak tubuh mayat yang canggung. Catatan lain ada bug gerakan yang masih sering ditemui, seperti penembak jitu musuh yang terkadang tiba-tiba melayang sedikit di udara ketika berjalan menuruni tangga.
Namun terlepas dari kekurangan tersebut, Sniper Elite 3 boleh terbilang memenuhi ekspektasi dari apa yang ingin Anda cicipi dan nikmati dari sebuah game Sniper Elite. Konsep medan pertempuran yang lebih terbuka dan menawarkan kebebasan menentukan metode untuk menyelesaikan misi menjadi perubahan positif yang pantas untuk diacungi jempol. Di satu sisi, Anda bisa mencicipi sensasi Sniper Elite yang selama ini Anda kenal, namun di sisi yang lain, Anda juga bisa merasakan bahwa franchise ini tumbuh secara gameplay. Sebuah seri yang pantas untuk diacungi jempol.
Kelebihan

Kill cam yang tidak pernah membosankan.
- Kualitas visual yang memesona
- Desain Afrika Utara yang “segar”
- Skema medan pertempuran yang terbuka
- Kebebasan menentukan metode
- Jumlah item yang bisa digunakan
- Lingkungan yang kini juga memiliki peran tersendiri
- X Ray Kill Cam yang selalu memunculkan rasa puas
Kekurangan

AI yang tidak terlalu menantang ketika Anda bermain secara stealth.
- AI yang lemah ketika Anda bermain stealth
- Efek ragdoll yang terkadang masih terlihat
- Bug
- Cerita yang tidak terlalu kuat
Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan sensasi pertempuran third person ala Gears of War, yang tidak suka dengan konsep penembak jitu
Source : JagatPlay
0 komentar: